GUSTANI.ID - Akad merupakan kesepakatan tertulis antara dua pihak yang memuat hak dan kewajiban yang menimbilkan hukum. Akad menjadi salah satu hal yang mendasar dalam transaksi ekonomi. Perbedaan antara transaksi pada lembaga keuangan konvensional dan syariah terletak pada akad. Akad berbeda pun akan melahirkan hukum yang berbeda.
Saya sedang memberikan materi Teori Akad Syariah ke Calon Karyawan BMT |
Contoh, akad kredit pada bank konvensional adalah pinjaman (qardh), sehingga dilarang adanya tambahan, sedang akad pembiayaan pada bank syariah adalah jual-beli murabahah, sehingga dibolehkan untuk mengambil keuntungan.
Saya pribadi memandang teori akad merupakan materi pokok yang mesti dipahami oleh penggiat ekonomi syariah dan pembisnis. Mengingat seluruh aktivitas ekonomi kita tidak terlepas dari akad. Pemahaman akad akan menghindarkan kita dari hal-hal yang terlarang dalam transaksi.
Dalam teori akad Syariah dikenal begitu banyak jenis akad pada transaksi ekonomi, baik yang bersifat bisnis maupun non bisnis. Jenis akad tersebut dibagi kedalam empat rumpun utama yaitu :
- Rumpun Akad Jual-Beli (Bai'), yang terdiri dari 21 jenis akad.
- Rumpun Akad Sewa - Menyewa (Ijarah) terdiri dari 10 akad
- Rumpun Akad Kerjasama (Syirkah) terdiri dari 13 akad
- Rumpun Akad Kebajikan (Tabarru') terdiri terdiri 22 jenis akad
NO | JENIS AKAD | DEFINISI |
---|---|---|
A | RUMPUN AKAD JUAL - BELI | |
1 | Bai' / Jual - Beli | Akad Jual Beli adalah akad antara penjual (al-Ba'l') dan pembeli (al-Musytari) yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan obyek yang dipertukarkan (barang/mabi'/mutsman) dan harga [tsaman)). |
2 | Bai' Al Musawamah (Tawar Menawar) | Bai' al-musawamah adalah jual beli dengan harga yang disepakati melalui proses tawar-menawar dan ra'sul mal-nya (harga perolehan ditambah biaya-biaya yang diperkenankan) tidak wajib disampaikan oleh penjual kepada pembeli. Bai' almusawamafr sering disebut dengan jual beli biasa (Bai' al-'adiyy) |
3 | Bai' Al Muzayadah (Lelang) | Bai' al-muzayadah adalah jual beli dengan harga paling tinggi yang penentuan harga (tsaman) tersebut dilakukan melalui proses tawar menawar |
4 | Bai' Al Munaqashah (Tender) | Bai' al-munaqashah adalah jual beli dengan harga paling rendah yang penentuan harga (tsaman) tersebut dilakukan melalui proses tawar menawar |
5 | Bai' Al Muaqayadhah | Jual-beli barter antar barang dengan barang |
6 | Bai' Muthlaqah | Jual-beli pertukaran barang dengan uang |
7 | Bai' Sharf | Jual-beli pertukaran uang dengan uang |
8 | Bai' Al Hal (Tunai) | Al-Bai' al-hal - terkadang disebut juga dengan al-bai' al-mu'ajjal/naqdan adalah jual beli yang pembayaran harganya dilakukan secara tunai |
9 | Bai' Al Mu'ajjal (Tangguh) | Al-Bai' al-mu'ajjal adalah jual beli yang pembayaran harganya dilakukan secara tangguh. |
10 | Bai' bi Al Taqsith (Angsuran) | Al-Bai' bi al-taqsith adalah jual beli yang pembayaran harganya dilakukan secara angsur/bertahap. |
11 | Bai Al Amanah | Bai' al-amanah adalah jual beli yang ro'sul mal-nya wajib disampaikan oleh penjual kepada pembeli. |
12 | Bai' Tauliyah | Transaksi antara penjual dan pembeli atas barang, dimana penjual menjual barang tertentu kepada pembeli sesuai dengan harga perolehan. |
13 | Bai' Al Wadhi'ah | Transaksi antara penjual dan pembeli , dimana penjual mengalami kerugian, yaitu penjual menjual barang kepada pembeli dengan harga yang lebih rendah dibanding harga perolehan. |
14 | Bai' al-murabahah | Bai' al-murabahah adalah jual beli suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan hargayang lebih sebagai laba. |
15 | Bai' Al Salam | Bai' al-salam adalah jual beli dalam bentuk pemesanan atas suatu barang dengan kriteria tertentu yang harganya wajib dibayar tunai pada saat akad. |
16 | Bai' al-istishna' | Bai' al-istishna' adalah jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan suatu barang dengan kriteria tertentu yang pembayaran harganya berdasarkan kesepakatan antara pemesan (pembeli/mustashni') dan penjual (pembuat/shani') |
17 | Bai' Fudhuli | Jual-beli atas barang yang dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki kewenangan atau seseorang menjual barang tertentu atas nama orang lain tanpa izin dari pemiliknya. |
18 | Bai’ al-wafa | Bai’ al-wafa’/jual beli dengan hak membeli kembali adalah jualbeli yang dilangsungkan dengan syarat bahwa barang yang dijual tersebut dapat dibeli kembali oleh penjual apabila tenggang waktu yang disepakati telah tiba |
19 | Bai' Juzaf (Borongan) | Penjualan suatu barang tanpa diketahui takarannya, timbangannya, dan bilangan atau jumlahnya, tetapi diketahui dengan cara dikira-kira dan ditaksir setelah objeknya disaksikan atau dilihat oleh penjual dan pembeli. |
20 | Bai' Inah | Jual-beli tunai dengan syarat pembeli harus menjual kembali barang kepada penjual dengan harga lebih tinggi secara angsuran. |
21 | Ba' Tawarruq | Jual-beli secara tangguh kemudian pembeli menjual kembali kepada pihak lain secara tunai. |
B | RUMPUN AKAD SEWA - MENYEWA | |
22 | Ijarah | Ijarah adalah akad sewa antara mu'jir dengan mustaTir atau antara musta'jir dengan ajir untuk mempertukarkan manfa'ah dan ujrah, baik manfaat barang maupun jasa |
23 | Ijarah 'ala al a'yan | Ijarah 'ala al-a'yan adalah akad sewa atas manfaat barang. |
24 | Ijarah 'ala al-asykhash | Ijarah 'ala al-asykhash/ijarah 'ala al-a'mal adalah akad sewa atas jasa/pekerjaan orang. |
25 | Ij'arah Muntahiyyah Bi altamlik (IMBT) | Ij'arah muntahiyyah bi altamlik (IMBT) adalah akad ijarah atas manfaat barang yang disertai dengan janji pemindahan hak milik atas barang sewa kepada penyewa, setelah selesai atau diakhirinya akad ijarah. |
26 | Ijarah Maushufah Fi al-Dzimmah (IMFD) | Ijarah maushufah fi al-dzimmah (IMFD) adalah akad ijarah atas manfaat suatu barang (manfaat 'ain) danlatau jasa ('amal) yang pada saat akad hanya disebutkan sifat-sifat dan spesifikasinya (kuantitas dan kualitas). |
27 | Ijarah Tasyghili,yah | Ijarah tasyghili,yah adalah akad ijarah atas manfaat barang yang tidak disertai dengan janji pemindahan hak milik atas barang sewa kepada penyewa. |
28 | Al Bai' wal Isti'jar (Ijarah Sale and Lease Back) | Jual-beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset tersebut kepada penjual. |
29 | Ijarah Al Muwazi (Ulang Sewa/Sewa Paralel) | Perjanjian sewa atas suatu barang dalam rangka disewakan lagi kepada pihak lain. |
30 | Ijarah Jasa | Ijarah atas manfaat dari jasa |
31 | Ju’alah | Ju’alah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan (reward/’iwadh//ju’l) tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan |
C | RUMPUN AKAD KERJA SAMA | |
32 | Syirkah/Musyarakah | Akad syirkah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana setiap pihak memberikan kontribusi dana/modal usaha (ra's al-mal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau secara proporsional, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak secara proporsional. Syirkah ini merupakan salah satu bentuk Syirkah amwal dan dikenal dengan nama syirkah inan. |
33 | Syirkah amwal | Syirkah amwal adalah syirkah yang ra's al-mal-nya berupa harta kekayaan dalam bentuk uang atau barang. |
34 | Syirkah 'abdan/syirkah a'maL | Syirkah 'abdan/syirkah a'mal adalah syirkah yang ra's al-mal-nya bukan berupa harta kekayaan namun dalam bentuk keahlian atau keterampilan usaha/kerja, termasuk komitmen untuk menunaikan kewajiban syirkah kepada pihak lain berdasarkan kesepakatan atau proporsional. |
35 | Syirknh wujuh | Syirknh wujuh adalah syirkah yang ra's al-mal-nya bukan berupa harta kekayaan (dliri-&) nu*un dalam bentuk reputasi atau nama baik salah satu atau seluruh syarik, termasuk komitmen untuk menunaikan kewajiban syirkah kepada pihak lain berdasarkan kesepakatan atau proporsional |
36 | Syirkah da'imah atau syirkah tsabitah | Syirkah da'imah atau syirkah tsabitah adalah syirkah yang kepemilikan porsi ra's al-mal setiap syarik tidak mengalami perubahan sejak akad syirkah dimulai sampai dengan berakhirnya akad syirkah, baik jangka waktunya dibatasi (syirkah mu'aqqatah) maupun tidak dibatasi. |
37 | Musyarakoh mutanaqishah | Musyarakoh mutanaqishah adalah syirkah yang kepemilikan porsi ra's al-mal salah satu syarik berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh syarik lainnya |
38 | Mudharabah | Akad mudharabqh adalah akad kerja sama suatu usaha arrtara pemilik modal (malildshahib al-ma[) yang menyediakan seluruh modal dengan pengelola ('amil/mudharib) dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai nisbah yang disepakati dalam akad |
39 | Mudharab ah-muqayyadah | Mudharab ah-muqayyadah adalah akad mudharabah yang dibatasi jenis usaha, jangka waktu (waktu), dan/atau tempat usaha. |
40 | Mudharabah-muthlaqah | Mudharabah-muthlaqah adalah akad mudharabah yang tidak dibatasi jenis usaha, jangka waktu (waktu), dan/atau tempat usaha. |
41 | Mudharabah-tsuna'iyah | Mudharabah-tsuna'iyah adalah akad mudhorabah yang dilakukan secara langsung antara shahib al-mal dan mudharib. |
42 | Mudharabah-musytarakah | Mudharabah-musytarakah adalah akad mudharabah yang pengelolanya (mudharib) ikut menyertakan modalnya dalam kerja sama usaha |
43 | Muzaraah | Muzaraah adalah kerjasama antara pemilik lahan dengan penggarap untuk memanfaatkan lahan. |
44 | Musaqah | Musaqah adalah kerjasama antara pihak-pihak dalam pemeliharaan tanaman dengan pembagian hasil antara pemilik dengan pemelihara tanaman dengan nisbah yang disepakati oleh pihak-pihak yang terikat. |
D | RUMPUN AKAD TABARRU' | |
45 | Wadi'ah | Wadi 'ah (titipan) adalah akad titipan sesuatu yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk dijaga dan dikembalikan ketika diminta kembali; |
46 | Wakalah | Akad wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakkil kepada wakil untuk melakukan perbuatan hukum tertentu. |
47 | Wakalah bil Ujroh | Akad wakalah bi al-ujrah adalah akad wakalah yang disertai dengan imbalan berupa ujrah (.fee). |
48 | Wakalah bi al-Istitsmar | Wakalah bi al-Istitsmar adalah akad wakalah untuk menginvestasikan dan mengembangkan modal Muwakkil baik dengan imbalan (Wakalah bi al-Ujrah) maupun tanpa imbalan (Wakalah bi ghairi alUjrah). |
49 | Kafalah | Kafalah adalah akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu, ashil) |
50 | Kafalah bil Ujroh | Akad kafalah yang disertai dengan imbalan berupa ujroh |
51 | Hawalah | Hawalah adalah pengalihan utang dari satu pihak ke pihak lain, terdiri atas hawalah muqayyadah dan hawalah muthlaqah. |
52 | Hawalah muqayyadah | Hawalah muqayyadah adalah hawalah di mana muhil adalah orang yang berutang sekaligus berpiutang kepada muhal ’alaih sebagaimana dimaksud dalam Fatwa No.12/DSN-MUI/IV/2000 tentang Hawalah. |
53 | Hawalah muthlaqah | Hawalah muthlaqah adalah hawalah di mana muhil adalah orang yang berutang tetapi tidak berpiutang kepada muhal ’alaih; |
54 | Hawalah bil ujrah | Hawalah bil ujrah adalah hawalah dengan pengenaan ujrah/fee |
55 | Rahn | Rahn/gadai adalah penguasaan barang milik peminjam oleh pemberi pinjaman sebagai jaminan |
56 | Rahn Tasjily | Rahn Tasjily adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang tetapi barang jaminan tersebut (marhun) tetap berada dalam penguasaan (pemanfaatan) Rahin dan bukti kepemilikannya diserahkan kepada murtahin; |
57 | Qardh | Qard adalah penyediaan dana atau tagihan antara lembaga keuangan syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melakukan pembayaran secara tunai atau cicilan dalam jangka waktu tertentu |
58 | Hibah | Hibah adalah penyerahan kepemilikan suatu barang kepada orang lain tanpa imbalan apa pun |
59 | Ariyah | Pemindahan kepemilikan manfaat (barang) tanpa imbalan |
60 | Zakat | Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam |
61 | Infak | Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. |
62 | Sedekah | Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum |
63 | Wakaf | Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah |
64 | Hadiah | Hadiah (pemberian) adalah barang yang diberikan atau dikirimkan kepada seseorang sebagai tanda penghormatan kepadanya. |
65 | Wasiat | Pesan mengenai pemindahan kepemilikan harta yang efektif setelah pemberi pesan meninggal, baik berupa benda maupun manfaat |
66 | Ibra' | Mengalihkan piutang kepada pihak yang wajib membayar dan/atau melunasinya |