GUSTANI.ID - Setiap membuka lembaran baru dalam kehidupan kita, pasti ada harapan yang kita sematkan di dalamnya. Termasuk dalam pernikahan.
Apa yang dicari dari pernikahan ?
Jawabannya adalah : "KEBERKAHAN" sebagaimana terangkum dalam doa pernikahan yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a :
أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَفَّأَ إِنْسَانًا إِذَا تَزَوَّجَ قَالَ بَارَكَ اَللَّهُ لَكَ , وَبَارَكَ عَلَيْكَ , وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْر
Bahwa Nabi Saw bila mendoakan seseorang yang nikah, beliau bersabda, “Semoga Allah memberkahimu dan menetapkan berkah atasmu, serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan.”
Makna بَارَكَ اَللَّهُ لَكَ adalah semoga Allah memberkahimu atas segala nikmat yang Allah anugerahkan kepada pasangan yang telah menikah. Lalu وَبَارَكَ عَلَيْكَ diulangi lagi dengan kalimat serupa yang bermakna semoga Allah juga memberkahi pasangan pengantin atas segala cobaan yang pasti kelak akan dihadapi selama menjalani mahligai rumah tangga. Kemudian ditutup dengan وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْر semoga Allah mengumpulkan kedua pasangan ini dalam kebaikan, baik di dunia maupun diakhirat.
Doa ini merangkum seluruh harapan dan tujuan yang dicari oleh setiap insan yang menjalani pernikahan, yaitu KEBERKAHAN. BERKAH berarti bertambahnya kebaikan dalam setiap hal.
Pasangan suami istri harus menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan berumahtangga kelak, tidak akan selalu dalam keadaan lapang, akan ada ujian yang kadang menyapa. Allah memastikan bahwa manusia akan diuji dengan berbagai hal, sebagaimana firman-Nya :
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
Artinya :"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS Al Baqarah 155)
Ada pasangan yang mampu melewati ujian kenikmatan, namun rapuh saat diuji dengan sedikit kekurangan harta, dan ada pula yang sebaliknya, saat dalam keadaan yang serba kekurangan mereka taat kepada Allah, namun saat diuji dengan sedikit kebercukupan mulai berpaling dari Allah.
Bagi seorang yang beriman, apapun ujian yang Allah berikan akan memandang dengan pandangan kebaikan. Karena iman yang menuntun orang beriman untuk menyikapi dengan sikap yang tepat dari episode ujian yang Allah berikan.
Apa kuncinya, untuk dapat meraih KEBERKAHAN dalam pernikahan ?
SYUKUR dan SABAR. Syukur kala diberikan nikmat dan sabar kala ujian melanda. Ini adalah sifat dari orang yang beriman. Sehingga semua kondisi baik baginya, tidak ada ruang untuk mengeluh dan berpaling dari Allah.
Bahkan Rasulullah SAW pun takjub dengan sifat orang yang beriman, sebagaimana sabdanya :
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya : “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Sebab IMAN lah yang menghadirkan KEBERKAHAN dalam hidup, termasuk dalam kehidupan berumahtangga, maka kejarlah KEBERKAHAN itu dengan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, dan ini harus menjadi visi dan misi suami dan istri.
Wallahua'lam.
Penulis : Gustani, SEI.,M.Ak.,SAS
*Materi ini saya sampaikan dalam khutbah nikah salah satu mahasiswi saya di STEI Al-Ishlah Cirebon.