Oleh : Gustani
Definisi
Kas adalah asset yang paling likuid (paling mudah
di-uang-kan) dalam sebuah perusahaan dan merupakan alat pembayaran yang sah
yang dapat digunakan setiap saat untuk operasional perusahaan. Yang termasuk
kategori kas dalam sebuah perusahaan adalah uang kertas, uang logam dan cek
yang tersimpan dalam bentuk kas brangkas, kas teller, kas kecil, kas bank dan
kas ATM.
Untuk keperluan pencatatan dan kemudahan transaksi
biasanya BMT membagi kas pada beberapa akun tersendiri yaitu kas brankas, kas
teller, dan kas pada bank, namun pada beberapa BMT juga menambahkan akun kas
kecil atau kas umum.
Perlakuan Akuntansi
Kas diakui sebesar nilai nominal pada saat diterima atau
dikeluarkan. Kas disajikan pada laporan posisi keuangan (neraca) kedalam pos
asset lancer dan ditempatkan pada posisi teratas karena kas adalah asset yang
paling likuid diantara asset lainnya. Berikut ini beberapa akun yang masuk
dalam kategori kas pada laporan posisi keuangan BMT adalah Kas Brankas, Kas
Teller, dan Kas Bank.
Kas Brankas dan Kas Teller
Kas brankas adalah sejumlah uang kertas atau logam yang
disimpan pada brankas yang diperuntukan untuk kebutuhan likuiditas BMT
sehari-hari. Brankas yang digunakan adalah kotak brankas yang aman dan disimpan
pada ruang khusus atau yang biasa disebut ruang khasanah dan hanya orang
tertentu saja yang dapat mengakses ruang tersebut seperti manajer keuangan,
manajer cabang, teller.
Kas teller adalah sejumlah uang kertas atau logam pada
bagian teller yang digunakan untuk transaksi layanan anggota BMT berupa setoran
simpanan, penarikan simpanan dan layanan jasa lainnya seperti layanan PPOB. Kas
teller biasanya juga bisa digunakan untuk keperluan transaksi umum BMT seperti
untuk biaya transport, biaya pembelian ATK dan barang cetakan, biaya konsumsi
rapat, dan lainnya. Kas teller menggunakan system buka dan tutup setiap
harinya. Diawal transaksi kas teller akan di isi sejumlah uang dari kas brankas
sebagai modal awal untuk transaksi dan pada akhir hari transaksi akan ditutup
ke kas brankas kembali. Sehingga saldo kas teller pada laporan keuangan akan
selalu dalam posisi nol “0”.
Cash Opname
Cash Opname adalah proses pemeriksaan kas secara fisik
dan membandingkannya antara kas yang tercatat pada akuntansi dengan jumlah kas
secara fisik. Cash Opname dilakukan untuk memastikan apakah saldo kas yang
tercatat pada akuntansi (buku besar dan laporan posisi keuangan) sama dengan
saldo kas secara fisik pada brankas. Cash opname dilakukan oleh bagian keuangan
atau divisi audit. Semangkin sering proses cash opname dilakukan semangkin baik
guna mengantisipasi terjadinya selisih, namun untuk BMT yang sudah memiliki
banyak cabang dapat mengagendakannya sekali dalam sepekan. Berikut ini contoh
form berita acara cash opname.
BERITA ACARA CASH
OPNAME
BMT MURNI SYARIAH
Pada hari ini …………………. Tanggal …………………. , berdasarkan Surat Tugas …………………
nomor: …………………………….. tanggal .......................... telah dilakukan
pemeriksaan kas oleh Tim Audit yang terdiri dari:
1.
|
N a m a
|
:
|
…………………………………………
|
J a b a t a n
|
:
|
Anggota Tim
|
|
2.
|
N a m a
|
:
|
…………………………………………
|
J a b a t a n
|
:
|
Ketua Tim
|
Terhadap kas brankas
Kantor Cabang
|
:
|
………………………………………..
|
|
Alamat
|
:
|
..............................................................
|
dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
Saldo menurut Buku
|
Rp .......................
|
Saldo menurut pemeriksaan fisik
|
Rp .......................
|
Selisih lebih (kurang)
|
Rp .......................
|
Selisih tersebut disebabkan:
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Rincian Hasil
Pemeriksaan Kas
Tanggal :
.......................
Uang Kertas:
............ lembar
|
x
|
Rp 100.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 50.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 20.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 10.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 5.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 1.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 500,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 100,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
Rp ....................
|
|||||
Uang Logam
|
|||||
............ keping
|
x
|
Rp 1.000,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 500,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 200,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 100,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 50,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
............ lembar
|
x
|
Rp 25,00
|
=
|
Rp ......................
|
|
Rp ....................
|
|||||
Total uang rupiah ......
|
Rp ...................
|
||||
Surat Berharga
|
|||||
1. Check BNI No……...............tgl …....
|
=
|
Rp
......................
|
|||
2. Check BRI No………............tgl …….
|
=
|
Rp …...................
|
|||
3. Check BCA
No………............tgl ……
|
=
|
Rp …...................
|
|||
=
|
Rp …...................
|
||||
Rp ....................
|
|||||
Total hasil pemeriksaan kas
..........
|
Rp ....................
|
||||
Saldo menurut Buku Harian Kas
..........
|
” ....................
|
||||
Selisih lebih (kurang)
..........
|
Rp ....................
|
Penjelasan
selisih:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Cirebon,
..............................................
|
|
Yang diperiksa
(......................................................)
Kepala Kas
|
Pemeriksa I
(......................................................)
Anggota Tim
|
(......................................................)
Manajer Keuangan
|
Pemeriksa II
(......................................................)
Ketua Tim
|
Selisih Kas
Jika terdapat perbedaan antara saldo fisik kas hasil
cash opname (saldo cash opname) terhadap saldo kas brankas pada pencatatan
akuntansi maka terjadi “selisih”. Jika saldo cash opname
lebih besar dari saldo kas barankas disebut “selisih lebih” dan jika
yang terjadi sebaliknya maka disebut “selisih kurang”. Baik selisih lebih
atau selisih kurang ditampung dalam satu akun tersendiri yaitu akun “selisih
kas”.
Jurnal Transaksi
a.
Tanggal 10/07 terjadi transaksi
berikut ini:
-
kepala kas menyerahkan
Rp23.000.000 kepada teller sebagai saldo awal untuk transaksi hari tersebut.
10/07
|
D
|
Kas Teller
|
Rp23.000.000
|
K
|
Kas
Brankas
|
Rp23.000.000
|
-
Setoran simpanan Rp30.000.000
10/07
|
D
|
Kas Teller
|
Rp30.000.000
|
K
|
Simpanan
|
Rp30.000.000
|
-
Penarikan simpanan Rp50.000.000
10/07
|
D
|
Simpanan
|
Rp50.000.000
|
K
|
Kas Teller
|
Rp50.000.000
|
-
Penambahan saldo kas teller
Rp10.000.000
10/07
|
D
|
Kas Teller
|
Rp10.000.000
|
K
|
Kas
Brankas
|
Rp10.000.000
|
-
Biaya konsumsi rapat pengurus
Rp100.000
10/07
|
D
|
Biaya
Konsumsi
|
Rp100.000
|
K
|
Kas Teller
|
Rp100.000
|
-
Biaya BBM bagian umum Rp30.000
10/07
|
D
|
Biaya
Transport
|
Rp30.000
|
K
|
Kas Teller
|
Rp30.000
|
-
Diakhir transaksi saldo kas
teller yang tercatat Rp12.870.000 sedang uang fisik yang dimiliki hanya
Rp12.850.000. Terdapat selisih kurang Rp20.000
Jurnal selisih
10/07
|
D
|
Rek
Selisih Kas
|
Rp20.000
|
K
|
Kas Teller
|
Rp20.000
|
Jurnal Saldo Akhir
10/07
|
D
|
Kas
Brankas
|
Rp12.850.000
|
K
|
Kas Teller
|
Rp12850.000
|
Kas Bank
Kas bank adalah sejumlah uang yang disimpan pada bank
dalam bentuk tabungan, giro, atau deposito jangka pendek yang tidak lebih dari
satu tahun serta penggunaannya yang tidak dibatasi. Deposito yang dijadikan
sebagai jaminan pembiayaan tidak masuk kategori kas bank.
Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan /
mencocokan antara saldo bank yang tercatat oleh perusahaan dengan saldo bank
yang tercatat oleh pihak bank. Proses ini biasa dilakukan pada akhir bulan atau
awal bulan saat pihak perusahaan menerima riwayat rekening bank dalam bentuk
rekening Koran atau buku rekening bank. Tujuan dari rekonsiliasi bank adalah
untuk menyamakan saldo kas bank yang tercatat oleh perusahaan dengan saldo kas
bank yang tercatat oleh pihak bank. Jika terjadi perbedaan maka harus dilakukan
penyesuaian.
Pada umumnya terjadi perbedaan anatar saldo kas bank
yang tercatat oleh perusahaan dengan yang tercatat oleh bank disebabkan oleh
dua faktor yaitu perbedaan waktu
pencatatan dan kesalahan pencatatan.
Berikut ini beberapa hal yang menyebab perbedaan saldo kas bank yang biasa
terjadi pada BMT:
1.
Angsuran pembiayaan anggota
melalui bank.
Ada beberapa anggota BMT yang melakukan pembayaran angsuran
pembiayaan melalui rekening BMT di bank dan tidak melakukan konfirmasi kepada
pihak BMT. Transaksi ini menyebabkan bertambahnya saldo kas bank.
2.
Biaya bank.
Setiap bulannya Bank akan membebankan biaya pada rekening nasabah,
seperti biaya adm, biaya pajak, dan biaya zakat. Transaksi ini menyebabkan
berkurangnya saldo kas bank.
3.
Bonus atau bagi hasil bank
syariah.
Setiap bulannya bank juga akan memberikan bonus untuk simpanan biasa
atau bagi hasil untuk deposito. Transaksi ini menyebabkan bertambahnya saldo
kas bank.
4.
Bunga bank konvensional
Untuk BMT yang membuka rekening bank pada bank konvensional akan
mendapatkan bunga disetiap bulannya. Transaksi ini menyebabkan bertambahnya
saldo kas bank.
5.
Cek kosong
BMT menerima pembayaran angsuran pembiayaan anggota dengan cek, dan
ketika BMT akan mencairkan cek ke Bank ternyata cek kosong.
6.
Kliring ditolak
Untuk pencairan Deposito yang telah jatuh tempo kadang anggota
meminta agar uangnya ditransfer ke rekening milik anggota. Jika transfer
dilakukan dengan pemindahbukuan antar bank yang berbeda maka dilakukan dengan
kliring. Karena satu dan lain hal kliring ditolak.
7.
Kesalahan mencatat
Kemungkinan ada kesalahan mencatat oleh pihak bank atau pihak BMT,
seperti setoran tunai oleh pihak BMT ke bank sebesar Rp50.550.000 dicatat oleh
pihak bank Rp50.500.000 sehingga terjadi selisih Rp50.000.
Jurnal Transaksi
Bagian akunting BMT Murni Syariah melakukan rekonsiliasi bank pada
awal bulan Agustus. Berdasarkan rekening Koran yang dikirim oleh pihak bank
ditemukan perbedaan saldo kas bank antara yang tercatat oleh BMT dengan yang
tercatat oleh Bank. Ditemukan perbedaan transaksi berikut ini:
a.
Tanggal 20/07 Permbayaran
angsuran pembiayaan anggota ke Rek BSM a.n BMT Murni Syariah sebesar Rp1.000
dan belum ditransaksikan oleh BMT.
20/07
|
D
|
BSM
|
Rp1000.000
|
K
|
Pembiayaan
|
Rp1000.000
|
b.
Tanggal 30/07 pada Rek BMI
biaya adm Rp6.000, Pajak Rp280.000, dan Zakat rp2.800.
30/07
|
D
|
Biaya ADM
Bank
|
Rp6.000
|
D
|
Biaya
Pajak Bank
|
Rp280.000
|
|
D
|
Biaya
Zakat Bank
|
Rp2.800
|
|
K
|
BMI
|
Rp288.800
|
c.
Tanggal 30/07 pada rek BMI
terdapat transaksi bonus simpanan Rp2.800.000 dan bagi hasil deposito BMI
Rp12.000.000
30/07
|
D
|
BMI
|
Rp12.280.000
|
K
|
Pendapatan
Bonus Bank
|
Rp280.000
|
|
K
|
Pendapatan
Bagi Hasil Bank
|
Rp12.000.000
|
d.
Tanggal 30/07 pada rek BRI
terdapat transaksi bunga simpanan Rp4.600.
30/07
|
D
|
BRI
|
Rp4.600
|
K
|
Titipan
Dana Non Halal
|
Rp4.600
|
e.
Tanggal 20/07 anggota melakukan
pembayaran angsuran pembiayaan dengan cek Rp10.000.000 dan langsung dicairkan
dengan menambah ke BSM. Tanggal 30/07 ternyata cek yang dicairkan kosong.
20/07
|
D
|
BSM
|
Rp10.000.000
|
K
|
Pembiayaan
|
Rp10.000.000
|
|
30/07
|
D
|
Pembiayaan
|
Rp10.000.000
|
K
|
BSM
|
Rp10.000.000
|
f.
Tanggal 20/07 BMT kliring dari
bank BMI ke BRI anggota atas pencairan Deposito Rp130.000.000. Tanggal 30/07
kliring dinyatakan ditolak.
20/07
|
D
|
Simpanan
|
Rp130.000.000
|
K
|
BMI
|
Rp130.000.000
|
|
30/07
|
D
|
BMI
|
Rp130.000.000
|
K
|
Simpanan
|
Rp130.000.000
|
g.
Tanggal 20/07 BMT setor tunai
ke BSM Rp255.550.000. Tanggal 30/07 yang tercatat pada rekening Koran BSM
Rp255.500.000. Setelah dilakukan pengecekan ternyata BMT salah catat.
20/07
|
D
|
BSM
|
Rp255.550.000
|
K
|
Kas Brankas
|
Rp255.550.000
|
|
30/07
|
D
|
Kas
Brankas
|
Rp50.000
|
K
|
BSM
|
Rp50.000
|
Terimakasih telah berkunjung ke blog Gustani.ID, Semoga bermanfaat !
EmoticonEmoticon